TEMPO.CO, Yogyakarta
- PT Kereta Api Indonesia (KAI) ajan mendatangkan 75 lokomotif kereta
api untuk wilayah Jawa pada 2013. Lokomotif didatangkan dari perusahaan
multinasional teknologi dan jasa General Electric (GE), Amerika
Serikat.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Yasa Yogyakarta, John Roberto,
mengatakan pengadaan lokomotif kereta api itu dilakukan seiring dengan
kebutuhan pasar. PT KAI pada 2013 lebih banyak menyasar kereta barang
dengan pertimbangan kondisi di jalan macet. »Tahun depan, sebanyak 60
persen lebih diarahkan ke penggunaan kereta barang, sedangkan 30 persen
kereta penumpang,” kata dia, saat ditemui di sela perawatan lokomotif
dan kereta api jelang libur Natal dan Tahun Baru 2013 di Balai Yasa
Yogyakarta, Kamis, 6 Desember 2012.Menurutnya, harga satu lokomotif seri CC 206 mencapai Rp 20 miliar. Satu lokomotif kereta api nantinya dioperatori dua masinis dalam dua kabin.
John Roberto menyebutkan, PT KAI selama ini telah bekerja sama dengan GE, AS selama 33 tahun. Pihaknya memilih GE dari Amerika Serikat karena dianggap memiliki fasilitas yang lengkap. Selain itu, GE merupakan pemenang tender dari sejumlah perusahaan. »Direktorat pusat PT KAI memilih perusahaan sesuai prosedur lelang,” katanya. Di Jawa, kata dia, saat ini terdapat 176 lokomotif. »Lokomotif yang lama masih dipakai karena kondisinya masih baik. Kami secara rutin melakukan perawatan suku cadang,” katanya.
Asisten Manajer Kelangsungan Kerja Balai Yasa Yogyakarta, Sukamto, mengatakan, Balai Yasa Yogyakarta selama ini mendatangkan suku cadang lokomotif dari GE, AS. Secara rutin, Balai Yasa merawat lokomotif sesuai kebutuhan. Setiap tahun Balai Yasa merawat 168 lokomotif.
Ia mengatakan, lokomotif di Balai Yasa rata-rata telah berumur 35 tahun sehingga membutuhkan perawatan yang baik. Suku cadang lokomotif yang membutuhkan perawatan meliputi mesin, kabel, dan kompresor. Perbaikan lokomotif setidaknya membutuhkan 32 hari. »Beberapa suku cadang sudah berumur tua sehingga mendesak untuk diganti. Balai Yasa setiap tahun mengajukan biaya penggantian suku cadang ke pusat,” katanya.
Dia menjelaskan perawatan lokomotif terdiri dari perawatan sementara dan perawatan akhir. Perawatan akhir yang dimaksudkan adalah memperbaiki semua komponen lokomotif.
Perawatan lokomotif, kata dia, dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam buku panduan perawatan. Ia mencontohkan sesuai aturan, perawatan akhir dilakukan terhadap lokomotif dengan jarak tempuh 650.000 kilometer (km) atau 4 tahun perjalanan. Adapun perbaikan sementara dilakukan terhadap lokomotif dengan jarak tempuh 325.000 km atau 2 tahun perjalanan.
sumber : http://id.berita.yahoo.com
gambar : http://semboyan35.com
0 komentar:
Post a Comment